Jakarta - Keberhasilan ST12 sebagai band yang mengusung musik Melayu membuat banyak band baru ikut-ikutan membawakan musik Melayu. My Name Is Keisha jadi salah satunya.
Band asal Bandung yang berdiri pada 2004 ini sebenarnya adalah band yang matang dari kafe ke kafe. Sampai gitaris band ST12, Pepeng tertarik dengan kemampuan bermusik Martin (vokal), Agung (gitar) Ikko (keyboard) dan Angki (bas), hingga melahirkan album bertajuk Seandainya Aku Bisa dengan hits single Hingga Nanti.
"Banyak yang bilang kami titisannya ST12, karena kami memang sering membawakan lagu-lagu ST12. Tapi kalau kami bilang, musik kami musik Indonesia. Karena di album ini ada musik rock, pop hingga jazz. Namun dibawakan dengan warna Indonesia," terang Martin yang diamini personel My Name Is Keisha lainnya, saat ditemui di Jakarta Pusat, Selasa (4/5).
Musik melayu yang diusung My Name Is Keisha tidak bisa dipungkiri karena campur tangan Pepeng. Meski begitu, mereka menampik telah menggadaikan idealisme demi menjadi terkenal.
"Sekarang untuk apa membuat musik yang rumit, tapi pendengar kita tidak mengerti. Kami tetap dengan idealisme kami, tapi musiknya kami buat agar lebih mudah diterima telinga orang Indonesia," sambung Martin.
Hebatnya, meski baru merilis album, My Name Is Keisha akan berkolaborasi dengan penyanyi Malaysia yang sempat terkenal di Indonesia, yakni Ezat (baca:Izat, red) mantan vokalis band Exist yang terkenal dengan lagu Mencari Alasan.
"Kami sudah sepakat berkolaborasi dengan Ezat untuk membawakan lagu Mencari Alasan. Rencananya, Rabu (5/5) kami akan membuat video klip. Lagu ini di luar album kami," tutur Anton. {stsetia/febririfki}
0 komentar:
Post a Comment