Bagi cowok hitam manis ini, mobil bukan hanya sarana transportasi. Mobil sudah menjadi 'sahabat karib`-nya karena selalu menemaninya ke mana pun ia pergi. Tak heran Honda Accord yang dibelinya dengan harga Rp.300 juta itu mendapat perhatian khusus.
Untuk sebagian orang, mobil lebih dari sekadar sebuah alat transportasi. Orang-orang ini sudah menganggapnya sebagai rumah kedua. Di dalamnya ada banyak barang kebutuhan dan keperluan. Suasananya pun dibuat sedemikian homey. Tak jarang juga orang menganggap mobil seperti "manusia".......
Vokalis ST12, Charly Van Houten, ada di kategori terakhir itu. Ia memiliki sebuah mobil yang telah ia anggap sebagai "sahabat karib". Namanya Honda Accord Eropa keluaran 2007. Mobil berwarna hitam metalik itu merupakan hasil keringat Charly selama sekian tahun menggeluti dunia hiburan
Rabu (29/10) malam setelah tampil di acara HUT Global TV ke-6 di Olympic Pool, Senayan, Jakarta Selatan, Charly bercerita seputar 'sahabat karibnya' itu.
"Sehari-harinya mobil Honda Accord dipakai untuk jalan di sekitar Jakarta aja. Bukannya apa-apa, Jakarta kan sering banget banjir. Sebelumnya gue kemana-mana pakai Mazda Europe. Tapi kalau buat di Jakarta, gue pakai mobil sedan Accord ini aja. Soalnya sudah kayak sahabat," katanya.
Mobil seharga Rp.300 juta itu ia gunakan selama promo album ST12 yang terbaru. Sebelumnya, Charly mengandalkan Mazda Europe. Mobil itu punya kenangan tersendiri. Ia melewati waktu-waktu berharga ketika belum menjadi siapa-siapa dengan mobil yang kini parkir di rumah itu. Ngeband, mengirim kaset rekaman, demo album, sekolah, kuliah hingga demonstrasi adalah momen-momen tak terlupakan Charly bersama Mazda-nya.
"Mobil itu sudah menemani gue sejak SMA sampai sekarang. Gue tidak mau melepasnya begitu saja. Karena sudah hampir 6 tahun gue memakainya dan sudah sekitar Rp50 juta gue keluarin untuk modifikasi," ungkap pemilik nama lengkap Muhammad Charly van Houten ini.
Usai bernostalgia dengan mobil lama, Charly melanjutkan kisahnya tentang mobil yang kini ia kendarai, Honda Accord. Mobil itu tergolong sulit perawatannya. Charly maklum karena mobil tersebut keluaran Eropa. Dibandingkan dengan keluaran Asia, Honda keluaran Eropa jarang punya suku cadang di Indonesia. Apalagi Charly kurang paham tentang mesin.
"Gue lebih suka ngumpulin uang buat bikin rumah yang besar dan bagus. Bagi gue, mobil apa saja bisa dipakai. Yang penting, bisa jalan dan dingin," jelasnya.
Charly sudah bisa nyetir sejak kelas 1 SMU berkat didikan ayahnya. Ia belajar menyetir di alun-alun Cirebon. Kini, Charly sangat senang mengendarai Honda Accord. Selain tampilan bodinya yang menarik, bahan bakarnya tidak boros.
"Warna hitam membuat diri gue tampil lebih percaya diri," ujarnya.
Sampai sekarang Charly belum memodifikasi mobilnya itu. Menurutnya, mengganti velg bukanlah kebutuhan primer. Mobil yang bisa dikendarai dengan lancar dan enak dilihat sudah cukup. Rencana terdekat Charly adalah memasang CD Player. Selain suka musik, ia pasang CD Player itu karena ingin mengikuti perkembangan musik. Sementara untuk perawatan, Charly memiliki bengkel mobil khusus.
Asal tahu saja, belum lama ini mobilnya masuk bengkel segera setelah terjadi tabrakan. Tapi temannya yang meminjam mobilnya itu tak apa-apa. Hanya mobilnya penyok. Waktu itu Charly sedang berada di luar kota.
"Mobil gue sudah sering ditabrak atau diserempet. Karena sering dipinjem temen-temen, mobil gue suka lecet dan tergores. Dulu, gue tidak pernah marah kalau mobil rusak dan lecet. Tapi sekarang, gue mulai sadar dan marah-marah kalau terjadi tabrakan karena gue sangat sayang pada mobil itu. Soalnya, gue kumpulin dari hasil kerja keras gue selama ini," ungkapnya. {STSetia/Febririfki}
0 komentar:
Post a Comment